Kamis, 28 Mei 2015

Materi dan Pembelajaran IPS SD UT 10 2



1.    Penerapan pendekatan kontekstual
Penerapan pendekatan kontekstual bersinergi dengan strategi lain, diantaranya dengan CBSA, pendekatan proses, life skills education, problem based learning, dan cooperative-learning. Oleh sebab itu untuk menerapkan pembelajaran kontekstual bukan merupakan proses pembelajaran yang baru karena sudah dilakukan oleh pendidik. Secara garis besar, terdapat 7 (tujuh) langkah yang harus diperhatikan dalam penerapan pendekatan kontekstual, sebagai berikut.
1)     Pendekatan konstruktivisme, yaitu pembelajaran yang menekankan terbangunnya pemahaman sendiri secara aktif, kreatif, dan produktif melalui proses pembelajaran yang bermakna.
2)     Inquiry (menemukan), yaitu kognitif dan psikomotor yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat fakta dan konsep,tetapi hasil menemukan sendiri dengan observation, questioning,hipotesis, data gathering, dan conclusion (penyimpulan).
3)     Questioning . Kegiatan bertanya mutlak diperlukan dalam pembelajaran untuk menggali informasi, menginformasikan apa yang sudah diketahui, dan mengarahkan perhatian pada aspek yang belum diketahuinya.  Kegiatan bertanya dilakukan oleh siswadengan siswa atau siswa dengan guru.
4)     Learning community (Masyarakat Belajar) .  Dalam kelas kontekstual, guru diharapkan melaksanakan pembelajaran dalam kelompok-kelompok belajar. Hasil belajar akan diperoleh dari sharing atau kerja sama antar teman atau antar kelompok.
5)     Modeling. Dalam pemodelan, guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa. Kegiatan pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, bermain peran, dan pemberian contoh tentang konsep atau aktivitas belajar.
6)     Reflection. Refleksi dilakukan pada setiap akhir pembelajaran dengan membuat beberapa pernyataan sesuai dengan pembelajaran yang dilaksanakan pada saat itu sehingga siswa memahami materi yang telah dipelajari.
7)     Authentic Assesment. Pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran perkembangan belajar siswa baik penilaian proses maupun hasil. Penilaian otentik dapat dilakukan dengan portofolio, unjuk kerja,  jurnal, lembar observasi, skala sikap, dan tes tertulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar